Sedikit cerita tentang My Campus. Saat itu saya belum mengetahui tentang BOGOR EduCARE, campus yang saya cintai ini. Awalnya setelah lulus dari SMA swasta di kota bogor, saya bekerja di sebuah dealer motor honda resmi di kota Jakarta. Saya ini bisa dikatagorikan orang yang tidak betah dengan teman yang tidak menyukai saya terang-terangan. Hingga saya pun berpindah-pindah tempat kerja. Sudah 8 bulan saya memiliki pengalaman kerja dan akhirnya saya pun kembali pulang ke tempat tercinta yaitu Kota Bogor. Selama saya di bogor, saya belum terfikir untuk bekerja kembali. Dan selama kurang lebih 2 tahun saya membantu orang tua saya di rumah dan di warung.
Kira-kira saat itu orang tua saya memberikan sebuah brosur tentang sebuah kampus yang bernama Bogor EduCARE. Orang tua saya ingin sekali agar saya dapat berkuliah di kampus ini. Ternyata di campu Bogor EduCARE ini memiliki Beasiswa Penuh. Awalnya saya memang belum percaya betul dengan hal itu. Dan akhirnya saya membaca brosur yang orang tua saya berikan.
Disini, saya akan membahas tentang kampusnya sendiri, itung-itung promosi ….
Dimulai dari sejarahnya. Kampus ini didirikan oleh pak Ahmad Kalla,
adiknya pak JK alias Jusuf Kalla tahun 2001. Dia merasa sedih karena
banyak pemuda yang putus sekolah dan ga kuliah. Beliau mau membantu
mereka dengan memberikan pendidikan yang gratis dan berharap dengan
pendidikan ini, para mahasiswa mampu membantu ekonomi orang tua meraka.
Bersama perusahaan yang ia ketuai, PT Bukaka Teknik Utama, akhirnya
keinginannay bisa tercapai. Awalnya, Bogor EduCare (BEC) [logonya ada di
sevelah kiri] didirikan di daerah Panaragan, Bogor.
Keadaan waktu itu sangat sederhana [fotonya dibawah ini]. Mereka baru
mampu menyewa sebuah rumah kecil, computer yang jadul, serta ruang
kuliah yagn sempit. Waktu dipromosikan, banyak yagn ga percaya kalo itu
beneran murni gratis. Dulu, mahasiswa yang ikut pertamanya Cuma 70 orang.Pak AK (saya panggil aja gitu biar kaya pak JK gitu
) sempet pesimis apakah bisa kampus ini bisa bertahan dengan kondisi
yang sedikit memprihatinkan. Padahal niatnya tulus mau membantu pemuda
yang kurang mampu.
Akhirnya, tahun 2008 ada donator yang mau menyumbang untuk membuat
gedung sendiri di daerah Sukaraja, Bogor. Mulailah ada harapan baru
untuk mengembangkan kampus ini menjadi lebih baik [fotonya di bawah
ini].
Saat saya datang kesitu intuk pertama kalinya, kesan pertama yagn
saya dapat adalah kampus ini sangat bersih, beda sama kampus pada
umumnya. Bahkan, WCnya sekalipun bersih dang a bau, beda sasma kampus
ato sekolah manapun. Sampe saya pikir “Dengan kondisi ini sih, ini
kampus bisa aja dapet penghargaan adipura karena kebersihannya.” Udah
gitu, suasanya adem pisan, euy. Ada pohon rindang yang bikin adem. Beda
gitu sama Jakarta yang panas. Disini saya sempat nikmati musholanay yang
juga adem, enak buat sholat. Kalo keadaan seperti ini semua orang yang
mau kuliah juga mau. Mangkanya kampus ini dijuluki “Green Campus” karena
adem dan emang catnya juga warna hijau.
Ada yang beda kampus ini dengan yang lain. Cekidot…
Pertama, dari segi akademi yang diberikan. Kuliah disini Cuma, 1,5
tahun, 1 tahun kuliah, 2 bulan magang alias PKL, 4 bulan bikin laporan
alias skripsi, sidang, hard cover sampe wisuda. Lalu, materi yang
diberikan merupakan macam-macam materi, mulai dari bahasa Inggris,
computer, keadministrasian, teknik mengetik 10 jari, sampe
entrepreneurship lho. Bahasa Inggrisnya aja diambil dari materi S1
Sastra Inggris yang dipepetin buat materi D1! Jadi, disini kita belajar
S1 Sastra Inggris dlm waktu 1 tahun!! Sampe ada studi perbandingkan BEC
dgn suatu universitas jurusan sastra Inggrisnya, materi yang diajarkan 4
tahun itu cuma basic aja, sedangkan di BEC bisa lebih dari basic. Keren
ga? Selain itu, di kampus lain dituntut harus hapal sesuai dengan yang
diberikan dosen. Jadi seolah-olah seperti robot, harus hapal materi A-Z
tanpa dicerna dulu. Itulah kenapa direktur BEC (mugkin di kampus laen
bilangnya rector kampus) pernah bilang “kita bayar jutaan rupiah buat
kuliah cuma buat dijadikan robot.” Sedangkan di BEC, ga menuntut begitu.
Dalam perkuliahan yang dituntun paham, bukan hapal. Kalau sudah tau
prinsip dan konsep-konsep daru suatu materi, kita bisa mengembangkannya
sendiri. Jadi ga mesti sesuai sama buku. Kalo sudah seperti ini, jadi
kaya film bollywood “3 idiots” dong? Bisa dibilang gitu, yang penting
paham materinya, bukan hapal.
Kedua, ini pake sistem DO. Ini juga ga pake semesteran, tapi cawu
alias 4 bulanan. Tiap cawu pasti ada pengumuman hasil kuliah.
Penilainnya berdasarkan IP alias academis sikap alias attitude, dan
kehadiran. Disini masuk kuliahnya juga kaya orang kantoran, jam 8 pagi
samoe jam 4 sore, dan ga bisa sembarangan bolos kuliah. Telat 1 menit
aja dah kaya telat 1 jam! Dan dikasih jatah ga masuk 30 jam. Kalo lebih
dari itu, bisa di-DO. Kalo IP bagus, tapi sikap jelek, bisa di-DO. Kalo
IP rendah, tapi sikap bagus, bisa jadi pertimbangan, masuk probation.
Kesempatan probation cuma 1 kali aja. Penilaian attitude aja ketat lho,
mulai dari sikap sama dosen sampe sikap sama satpamnya sekalipun. Jadi
ketat disini, ga bias maen-maen. Hasilnya akan keliatan pas di dunia
kerja, dimana lulusan BEC bener-bener kompeten dalam kerjanya. Tak heran
jika pas PKL, perusahaan banyak yang berminat merekrutnya menjadi
pagawai, padahal belum bikin skripsi.
Ketiga, disini pembentukan karakter bener-bener keliatan. Yang seperti ini ga ada di kampus lain, only in BEC
. Emang sih, ga ada mata kuliahnya, tapi ini terbentuk saat keseharian
di kampus, mulai sama dosen, temen nongkrong, temen kostan, sampe ke
satpam sekalipun. Jadinya, menimbulkan sifat kekeluargaan yang kuat.
Inilah yang ga ditemukan di kampus lain dimana masing-masing cuek satu
sama lain. Kalo misal lulusan BEC ditempatkan di kampus biasa, akan
terlihat bedanya. Tiap kali ada tugas, lulusan BEC bener-bener semangat
dalam menjalani tugas Disini juga bernuansa islami dan ditanamkan
akidah agama yang kuat, sehingga kehidupan di kampus sudah serasa kaya
di pesantren. Satu lagi nilai plus dari kampus ini. Jadi, bagi yang mau
masuk BEC, juga sekalian memperbaiki akhlaktul karimah juga.
Dan satu hal penting lagi, sebenarnya BEC ini tak memiliki gelar
alias non –degree. Jadinya seperti lulusan SMA++. Jangan kecil hati
dulu, lihat aja bukti-bukti tadi. Banyak yang pas PKL langsung direkrut
jadi pegawai karena menurut perusahaan-perusahaan, lulusan BEC kompeten
daln memiliki skill yang menjual dan itu sudah terbukti. Jika
dibandingkan dengan universitas lain, mereka bisa teori, tapi dalam
dunia kerja kadang kala suka kurang kompeten dalam kerjanya. Itu karena
mereka kurang dalam pembekalan skill, jadinya banyak yang kurang dilirik
sama perusahaan. So, lulusan BEC mampu bersaing dengan
universitas-universitas ternama sekalipun. Banyak perusahan-perusahaan
yang sudah mengakui keunggulan lulusan BEC. Jika ingin lanjut ke
universitas umum buat ambil S1 sih juga bisa, asal ada mata kuliah yang
sesuai. Banyak juga lho univertisas yang sudah mengakuinya.
Posted by Liu Xaolu's Journal
Re Posted Ely karmila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar